Hallo teman-teman Coretan Mahasiswa Akhir, pasti
banyak banget diantara kalian yang berjerawat karena masa puber dan suka risih
dengan munculnya si bandel apalagi yang susah hilangnya. Pada sebagian orang,
jerawat dapat menghilang dengan sendirinya. Meski demikian, ada juga yang belum
mendapatkan hasil meski telah melakukan perawatan. Jika kamu juga mengalaminya,
ada baiknya untuk menghindari hal-hal berikut ini. Sebagian di antaranya sering
digunakan dalam pengobatan jerawat, namun sebenarnya justru berbahaya dan dapat
memperparah jerawat.
Ini
dia 10 hal yang perlu dihindari saat mengatasi jerawat:
Produk yang mengandung
scrub
Hindari menggunakan eksfoliator yang mengandung scrub
saat sedang berjerawat. Produk tersebut tidak akan membantu menghilangkan
jerawat, kecuali disertai dengan asam salisilat atau benzoil peroksida. Scrub
justru dapat menghilangkan lipid di lapisan kulit terluar dan menyebabkan
iritasi. Akibatnya, kulit jadi sulit mentoleransi obat dan jerawat semakin
parah.
Berlebihan dalam
membersihkan wajah
Tak perlu juga menggunakan spons atau kuas untuk
membersihkan wajah. Lebih baik, oleskan cleanser dengan ujung jari. Pilih
cleanser yang dapat menyeimbangkan pH untuk mengurangi iritasi. Gunakan air
hangat kuku untuk membersihkan cleanser dari wajah sepenuhnya karena
meninggalkan residu dapat menyebabkan iritasi. Jika sudah, tepuk-tepuk wajah
dengan handuk bersih. Tunggu 5 sampai 15 menit sebelum menggunakan obat
jerawat.
Produk yang mengandung
minyak
Jerawat seringkali datang menyerang saat terjadi
perubahan hormon dalam tubuh yang menyebabkan kelenjar minyak bekerja lebih
aktif. Agar tidak semakin parah, hindari menggunakan produk perawatan wajah,
make up, dan tabir surya yang mengandung minyak. Gunakan produk yang bebas
minyak (oil-free) atau noncomedogenik. Kamu juga dapat memakai make up berbahan
dasar mineral seperti dimethicone, powdered silica, powdered titanium dioxide,
powdered zinc oxide.
Memencet jerawat dengan
paksa
Memencet jerawat jika dilakukan dengan sembarangan
dapat membuat kulit iritasi dan memperparah jerawat. Bakteri P. acnes akan
semakin terperangkap di dalam pori dan menyebabkan iritasi. Cara ini bahkan
dapat memperlama proses penyembuhan jerawat dan meningkatkan risiko terbentuknya
bekas luka. Para dermatologis menyarankan untuk mengoleskan obat jerawat tepat
di area bermasalah dibandingkan memencetnya dengan paksa.
Menyentuh jerawat
Tak hanya memencet dengan paksa, menyentuh jerawat pun
dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk kondisinya. Bakteri yang terdapat
pada jari dan kuku akan meningkatkan risiko terbentuknya jerawat baru dan
menimbulkan bekas luka. Kamu juga tidak perlu menutupi jerawat dengan bando
atau aksesoris lain karena malu. Menutupinya justru dapat meningkatkan suhu
tubuh yang memperparah jerawat.
Menggunakan alkohol
Isopropil alkohol atau alkohol gosok (rubbing alcohol)
sering digunakan untuk menghilangkan jerawat. Banyak orang mengira alkohol ini
dapat membantu menghilangkan kelebihan minyak dan mematikan bakteri penyebab
jerawat. Saat digunakan, alkohol gosok memang membuat kulit terasa bersih.
Namun senyawa kimia ini dapat merusak DNA pada sel di sekitar pori. Sel-sel ini
akan mati dan jika tidak dibersihkan, dapat menyumbat pori, menyebabkan iritasi,
dan memicu timbulnya jerawat baru.
Melakukan tanning
Menggelapkan kulit baik dengan menggunakan tanning bed
atau berjemur di bawah sinar matahari bisa memberikan efek negatif bagi kulit.
Terutama jika kamu sedang menggunakan retinoid seperti adapalene, tretinoin,
atau tazarotene untuk mengobati jerawat. Obat-obatan tersebut menipiskan
lapisan kulit terluar sehingga kulit jadi lebih sensitif terhadap sinar UV atau
lampu tanning bed. Tanning juga meningkatkan risiko terkena melanoma dan kanker
kulit lainnya. Memakai tanning bed sebelum usia 35 tahun bahkan meningkatkan
risiko melanoma hingga 75%.
Menggunakan ponsel kotor
Dermatologis Mitchell Kline dari New York-Presbyterian
Medical Center mengatakan jika menempelkan ponsel di pipi dapat menyebabkan
penyumbatan minyak dalam pori. Akibatnya, jerawat baru lebih mudah terbentuk.
Meski beberpa penelitian menunjukkan jika kulit memiliki daya tahan tersendiri
untuk melawan bakteri dari ponsel, banyak ahli kulit menyarankan untuk
menggunakan headset atau handsfree saat menelepon dan rajin membersihkan
ponsel.
Makan makanan berindeks
glikemik tinggi
Belum ada makanan yang terbukti secara pasti
menyebabkan jerawat. Namun makanan berindeks glikemik tinggi seperti roti
putih, pasta putih, keripik kentang, kukis dan cake diperkirakan berkaitan
dengan jerawat. Makanan semacam ini dapat meningkatkan kadar gula dalam darah
dengan cepat dan produksi hormon androgen. Perubahan hormon inilah yang diduga
dapat memicu timbulnya jerawat.
Merawat jerawat membandel
sendiri
Jika kamu sudah mencoba mengobati jerawat sendiri dan
tidak ada perubahan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari dokter kulit. Para
dermatologis lebih paham dengan masalah yang kamu alami dan memiliki solusi
yang paling tepat. Segeralah berkonsultasilah ke dokter untuk mempercepat
penyembuhan dan meminimalisir timbulnya bekas luka.
Itu dia hal-hal yang harus dihindari ketika muka
sedang berjerawat, kalau tidak hati-hati jerawat akan terus bermunculan. Semoga
bermanfaat info dari Coretan Mahasiswa Akhir ya!!
Sumber: http://www.webkesehatan.com/pantangan-saat-mengatasi-jerawat/
0 komentar:
Posting Komentar