Rabu, 23 November 2016

Penularan Virus Dengue


            Penularan virus dengue terjadi melalui gigitn nyamuk yang termasuk subgenus stegomya. Yatu, nyamuk Ae aegypti dan Ae. Albopictus sebagai vektor primer, sedangkan Ae. Polyneiensis, Ae scutellaris, dan Ae. (finalaya) niveus sebagai vektor sekunder. Selain itu, terdapat penularan transeksual dari nyamuk jantan ke nyamuk betina melalui perkawinan, juga penularan transovarial dari induk nyamuk ke keturunannya. Juga melalui transfusi darah seperti terjadi di singapura pada tahun 2007 yang berasal dari penderita asimptomatik.

            Penelitian di jepara dan ujungpandang enunjukkan bahwanya untuk Aedes spp. Berhubungan dengan tinggi rendahnya penularan virus dengue di masyarakat. Tetapi penularan tersebt tidak selalu menyebabkan DBD pada manusia karena masih tergantung faktor lain seperti Vector capacity, virulensi virus dengue, dan imunitas host.

            Penelitian di Thailand menunjukkan anak-anak kekurangan gizi memiliki resiko lebih rendah untuk tertular virus dengue, tetapi jika mendapatkan penularan berada pada resiko yang lebih tinggi mendapatkan dengue shock synrome (DSS) bahkan kematian. Sebaliknya anak-anak obesitas memiliki resiko lebih tinggi tertular DBD dibandingkan yang status gizi normal.

            Laporan lain menyebutkan bahwa orang obesitas mempunyai resiko lebih tinggi mendapatkan DBD dengan komplikasi atau kematian. Selain itu, telah dikonfirmasi bahwa penderita DBD dengan status      gizi baik dan kurang jumlahnya lebi sedikit dibandingkan dengan yang obesitas.


            Ketika virus dengue masuk ke dalam tubuh untuk pertama kalinya, bisa terjadi infeksi pertama yan mungkin memberika gejala demam dengue dengan patogenesis yang masih belum jelas.

0 komentar:

Posting Komentar