Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh.
Penentu yang digunakan adalah indeks masa tubuh (IMT). Sedangkan overweight
adalah tahap sebelum dikatakan obesitas secara klinis (guyton, 2007). Obesitas
dikatakan terjadi kalau terdapat kelebihan berat badan 20% karena lemak para
pria dan 25% pada wanita (ganong, 2002).
Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Kita tidak bisa
hanya memandang dari satu sisi. Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai
peyebab utama obesitas. Hal ini didasari oleh aktivitas fisik dan latihan fisik
yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi masa lemak tubuh.
Sedangkan aktivitas fisik yang tidak kuat dapat menyebabkan pengurangan masa
otot dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada orang obese, peningkatan
aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi melebihi asupan
makanan, yang berimbas penurunan berat badan (Guyton, 2007)
Faktor lain penyebab obesitas adalah perilaku makan yang
tidak baik. Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab,
diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. Hal ini terukti dengan
meningkatnya prevalensi obesitas di negara maju. Sebab lain yang menyebabkan
perilaku makan yang tidak baik adalah psikologis, dimana perilaku makan agaknya
dijadikan sebagai sarana penyaluran stress. Perilaku makan yang tidak baik pada
masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan nutrisi juga memiliki kontribusi
dalam obesitas. Hal ini didasarkan karena kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang
baru terutama meningkat pada tahun-tahun pertama kehidupan, dan makin beasr
kecepatan penyimpanan lemak makin besar pula jumlah sel lemak. Oleh karena itu,
obesitas terhadap kanak-kanak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya
nanti (Guyton, 2007).
Faktor metabolit juga berperan dalam obesitas. Metabolit,
termasuk glukosa, dapat mempengaruhi nafsu makan, yang mengakibatkan
hipoglikemi yang akan menyebabkan rasa lapar. Akan tetapi, glukosa bukanlah
pengatur utama nafsu makan (Fliex et al,2005).
Klasifikasi: obesitas dapat dibagi menjadi beberapa derajat
berdasarkan persen kelebihan lemak (Misnadiarly, 2007) antara lain:
a.
Mild Obesity , dikatakan mild obesity bila berat
badan individu antara 20-30%, diatas berat badan ideal.
b.
Moderate obesity , apabila berat badan individu
antara 30-60%, diatas berat badan ideal.
c.
Morbid , penderita-penderita obesitas yang berat
badannya 60%, atau lebih diatas berat badan ideal. Pada derajat ini risiko
mengalami gangguan respirasi, gagal jantung, dan kematian mendadak meningkat
dengan tajam.
0 komentar:
Posting Komentar