Rabu, 23 November 2016

Mengenal Lebih Dekat Tentang Obesitas


               
Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh. Penentu yang digunakan adalah indeks masa tubuh (IMT). Sedangkan overweight adalah tahap sebelum dikatakan obesitas secara klinis (guyton, 2007). Obesitas dikatakan terjadi kalau terdapat kelebihan berat badan 20% karena lemak para pria dan 25% pada wanita (ganong, 2002).

Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Kita tidak bisa hanya memandang dari satu sisi. Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai peyebab utama obesitas. Hal ini didasari oleh aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi masa lemak tubuh. Sedangkan aktivitas fisik yang tidak kuat dapat menyebabkan pengurangan masa otot dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada orang obese, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang berimbas penurunan berat badan (Guyton, 2007)

Faktor lain penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak baik. Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. Hal ini terukti dengan meningkatnya prevalensi obesitas di negara maju. Sebab lain yang menyebabkan perilaku makan yang tidak baik adalah psikologis, dimana perilaku makan agaknya dijadikan sebagai sarana penyaluran stress. Perilaku makan yang tidak baik pada masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas. Hal ini didasarkan karena kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru terutama meningkat pada tahun-tahun pertama kehidupan, dan makin beasr kecepatan penyimpanan lemak makin besar pula jumlah sel lemak. Oleh karena itu, obesitas terhadap kanak-kanak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti (Guyton, 2007).

Faktor metabolit juga berperan dalam obesitas. Metabolit, termasuk glukosa, dapat mempengaruhi nafsu makan, yang mengakibatkan hipoglikemi yang akan menyebabkan rasa lapar. Akan tetapi, glukosa bukanlah pengatur utama nafsu makan (Fliex et al,2005).

Klasifikasi: obesitas dapat dibagi menjadi beberapa derajat berdasarkan persen kelebihan lemak (Misnadiarly, 2007) antara lain:
a.       Mild Obesity , dikatakan mild obesity bila berat badan individu antara 20-30%, diatas berat badan ideal.
b.       Moderate obesity , apabila berat badan individu antara 30-60%, diatas berat badan ideal.

c.       Morbid , penderita-penderita obesitas yang berat badannya 60%, atau lebih diatas berat badan ideal. Pada derajat ini risiko mengalami gangguan respirasi, gagal jantung, dan kematian mendadak meningkat dengan tajam. 

0 komentar:

Posting Komentar